Tipe Karyawan Yang Mengancam
Perekrutan karyawan adalah salah
satu proses yang penting dalam mengembangkan usaha kita terutama jika
bisnis kita mulai besar. Tanpa karyawan akan sangat sulit untuk melayani
pelanggan yang mulai banyak. Karyawan yang mempunyai etos kerja yang
bagus akan menunjang kesuskesan bisnis kita tentunya. Sebaliknya,
karyawan yang kurang baik akan mempengaruhi kelancaran bisnis kita.
Berikut adalah 3 tipe karakter yang harus dihindari untuk dijadikan
karyawan:
1. Tipe Narsis
Tipe narsis biasanya sulit untuk
belajar memperbaiki diri, karena merasa dirinya memiliki status sosial
yang lebih tinggi dari orang lain. Tipe narsis biasanya juga sulit untuk
bekerjasama dalam tim. Tipe narsis biasanya sangat menarik dan terlihat
baik saat diwawancarai. Cara mengetahui orang yang memiliki sifat ini
adalah dengan melihat bahasa tubuhnya saat di wawancarai. Orang yang
memiliki sifat narsis biasanya sering meninggikan status dirinya,
sedikit arogan. Berilah pertanyaan tentang pengalaman kerjasama tim yang
pernah mereka jalani dan bagaimana pendapat mereka tentang rekan
kerjasama mereka. Apabila mereka merendah-rendahkan rekan kerja yang
lain, maka anda bisa lebih sedikit berhati-hati dalam memutuskan orang
tersebut sebagai karyawan.
2. Tipe Malas bersosial
Tipe malas bersosial cenderung
lebih pasif jika dibandingkan dengan tipe narsis, tapi sifat malas untuk
berinteraksi dengan orang lain sangatlah membahayakan bisnis anda.
Orang yang malas berinteraksi akan memperlambat kinerja bisnis kita,
terutama untuk kerja-kerja yang memerlukan kerjasama banyak orang. Untuk
mengetahui apakah seseorang memiliki sifat ini, tanyakan juga tentang
pengalaman-pengalaman mereka dalam melakukan kerja tim. Lihatlah cara
mereka mejawab pertanyaan anda, jika orang tersebut adalah tipe malas
bersosial, biasanya cenderung lebih pendiam dan kurang percaya diri.
Tapi ada kemungkinan juga orang cenderung lebih pendiam saat
diwawancarai karena terlalu tegang saat wawancara. Untuk membantu mereka
menjawab pertanyaan lebih leluasa, maka coba tawarkan minuman seperti
teh dan kopi, agar mereka jauh lebih santai.
3. Tipe hyper-emosional
Tipe ini cenderung lebih
pesimistik, banyak mengeluh dan tidak mudah menerima peraturan.
Seakan-akan orang sekitar mereka harus berjalan jinjit demi menjaga
emosional mereka. Cara mendeteksi orang yang memiliki sifat ini adalah
dengan menanyakan pada mereka tentang pemimpin di pekerjaan sebelumnya,
mereka lebih cenderung memberikan kesan buruk setiap jawaban yang
diberikan. Tanyakan pertanyaan sedikit lebih cepat dan spesifik untuk
mengetahui apa yang ada di pikiran mereka.
Untuk bisa menciptakan lingkungan
kerja yang baik, maka diperlukan sifat positif dari lingkungan kerja,
baik dari anda sebagai pemimpim, maupun dari para karyawan. Maka
berusahalan mencari karyawan yang tidak hanya pandai secara intelektual
tapi juga pandai secara spiritual dan emosional. Tapi sebelum memulai
pencarian karyawan, alangkah baiknya jika kita memintarkan emosinal dan
spiritual kita terlebih dahulu.
Referensi: entrepreneur.com
Posting Komentar
komentar teratas
Terbaru dulu